Jumat, 09 November 2012

Jenis jenis Batu Alam


Jenis Batu Alam
Berbagai macam jenis batu alam sangat beragam dijumpai di Indonesia, secar garis besar, batuan alam memiliki dua jenis, yaitu batu alam keras dan batu alam lunak. Kita memang perlu untuk mengetahui berbagai jenis batu alam yang ada, hal ini berguna untuk menentukan jenis batuan alam apa yang akan kita gunakan dan terapkan untuk mempercantik suatu bangunan baik itu rumah tinggal sendiri maupun bangunan non rumah tinggal seperti kantor. Hal ini bertujuan untuk memberikan keselarasan dan karakter yang kuat dalam segi estetika. Berikut kami infokan beberapa jenis-jenis batuan alam yang mungkin dapat menjadi dasar pemilihan kita dalam menentukan.
Batuan Alam Keras
Batu jenis ini memiliki usia yang relatif lebih tua, yang mengakibatkan memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggin dibanding batu lunak, selain itu memiliki porositas yang relatif rendah. Jenis ini sangat keras dan memiliki karakteristik yang kuat. Yang termasuk jenis batu keras diantaranya batu andesit, batu sabak, batu marmer atau granit.
Batu Andesit
Batu andesit memiliki bentuk seperti lempengan serta tersedia dalam berbagai macam ukuran 5 cm x 20 cm hingga 20 cm x 40 cm. Jenis batu andesit memiliki beberapa pilihan warna dan jenis yang umumnya memiliki nama sesuai dengan nama daerah asalnya. Contohnya andesit cipanca, andesit cilimus dan sebagainya dimana masing-masaing memiliki keunikan dan karakteristik masing-masing.
Batu andesit memiliki berbagai motif yang beragam. Seperti alur lurus, belah ketupat, alur cacing, napoli, diagonal dan lainnya. Bentuk pemasangannyapun beragam sesuai dengan pola yang dikehendaki.
Batu Sabak
Jenis batu sabak atau biasa dikenal dengan batu kali sangat kuat dan dapat dijadikan pondasi, jenis ini dapat dibentuk menjadi lempengan tipis yang dapat digunakan sebagai pelapis dinding atau lantai.
Batu Marmer
Batu marmer dan granit banyak tersedia dan digunakan, jenis batuan ini sering dijumpai dalam empat bentuk lempengan. Yaitu bentuk bakaran (permukaan dibakar), napoli (memiliki gerigi yang lebih besar), marmo (permukaan yang bergelombang) dan keprik (bermuka gerigi).
Batuan Alam Lunak
Jenis batuan ini memiliki usia yang lebih muda yang mengakibatkan memiliki tingkat kepadatan yang termasuk rendah serta porositas tinggi. Yang termasuk jenis batu lunak adalah batu jenis sandstone dan batu candi.
Batu Sandstone
Jenis batu alam ini terbentuk dari perubahan endapan pasir dalam waktu yang sangat lama. Jenis batu alam ini mudah dipahat dalam berbagai bentuk. Jenis batu ini yang populer adalah batu alam palimanan, baligreen serta batu breksi.
Batu Gamping
Batu jenis ini berasal dari kapur yang mengeras, diantara yang paling diminati adalah batu paras.
Batu Candi
Batu jenis ini terbentuksaat pendinginn lava saat gunung meletus. Jenis ini mempunyai pori-pori yang besar serta berwarna gelap. Batu ini memiliki sifat yang mudah menyerap air.
Selain itu terdapat batu jenis lain yang biasanya dipakai pada eksterior dan interior sebuah bangunan yaitu batu koral dan batu kerikil. Memiliki bentuk yang cenderung unik seperti pipih, bulat atau lonjong.

Sabtu, 22 September 2012

Mengharapkan dirimu yang disana,,


Jenis2 Peta


JENIS PETA
Peta bisa dijeniskan berdasarkan isi, skala, penurunan serta penggunaannya.
Peta berdasarkan isinya:
1.      Peta hidrografi: memuat informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut serta informasi lainnya yang diperlukan untuk navigasi pelayaran.
2.      Peta geologi: memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah, bahan-bahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta topografi.
3.      Peta kadaster: memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dll-nya.
4.      Peta irigasi: memuat informasi tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah.
5.      Peta jalan: memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah
6.      Peta Kota: memuat informasi tentang jejaring transportasi, drainase, sarana kota dll-nya.
7.      Peta Relief: memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan kondisinya.
8.      Peta Teknis: memuat informasi umum tentang tentang keadaan permukaan bumi yang   mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan perencanaan teknis skala
1 : 10 000 atau lebih besar.
9.      Peta Topografi: memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi beserta informasi ketinggiannya menggunkan garis kontur. Peta topografi juga disebut sebagai peta dasar.
10.  Peta Geografi: memuat informasi tentang ikhtisar peta, dibuat berwarna dengan skala lebih kecil dari 1 : 100 000.